Kamis, 16 Mei 2013

etika pergaulan dengan teman sebaya


ETIKA PERGAULAN DENGAN TEMAN SEBAYA

Masalah pergaulan remaja dewasa ini sering menjadi topik pembicaraan, dan sekaligus menjadi sumber kerisauan, atau keprihatinan para orang tua, pendidik, dan semua pihak yang mempunyai kepedulian terhadap nasib masa depan generasi muda.
Munculnya keprihatinan itu, memang cukup beralasan, mengingat masih ada pergaulan remaja itu yang berdampak negatif baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain (terutama orang tuanya). Pergaulan yang berdampak negatif ini, disebabkan oleh faktor kelompok remaja itu sendiri yang kurang memperhatikan norma, baik agama maupun adat istiadat. Apabila kelompok pergaulan itu berkembang sesuai dengan norma, tidak menyimpang dari agama, atau perundang-undangan, maka sangatlah baik bagi perkembangan anggota kelompok tersebut.
Dilihat dari kajian psikologis, pergaulan itu dipandang sebagai wahana untuk mewujudkan atau memenuhi kebutuhan insani (manusia), yaitu kebutuhan sosial, seperti :
1.      Kebutuhan akan pengakuan sosial (need for affiliation)
2.      Kebutuhan akan keterikatan (persaudaraan) dan cinta kasih (belongingness and love needs)
3.      Kebutuhan akan rasa aman, perlindungan (safety needs)
4.      Kebutuhan akan kebebasan (independence)
5.      Kebutuhan akan harga diri, hasrat untuk dihargai orang lain (self-esteem needs)

Pergaulan remaja adalah kontak sosial di antara remaja, atau dalam kelompok sebaya (peer group). Kelompok sebaya ini, di samping dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan remaja sebagai anggota kelompok tersebut, juga menimbulkan pengaruh yang negatif. Pengaruh negatif itu maksudnya, bahwa kelompok teman sebaya itu bisa menjadi racun bagi perkembangan remaja yaitu apabila pola perilaku para anggotanya tidak dilandasi moral, atau melecehkan norma agama, seperti : meminum minuman keras, kecanduan obat-obat terlarang (drug addiction), kriminalitas, sadisme, pacaran bebas (free love), dan bahkan free sex (samen leven atau kumpul kebo).
Peristiwa demi peritiwa yang berkaitan dengan masalah di atas, makin sering muncul kepermukaan, baik diketahui berdasarkan pengamatan langsung maupun informasi dari media massa. Dilihat dari kecenderungannya nampak semakin mengkhawatirkan.
Munculnya peristiwa di atas, merupakan sisi gelap dari kondisi kehidupan modern yang kurang memedulikan nilai-nilai moral. Banyak manusia sudah terbius dengan kesenangan hidup duniawi dengan melecehkan (merendahkan) nilai hidup ukhrowi.
Bagi Anda, yang sekarang berada dalam masa remaja, masalah di atas perlu menjadi perhatian atau perenungan, agar tidak teracuni oleh pola-pola perilaku teman sebaya yang tidak berpegang pada nilai moral.
Untuk memahami labih lanjut, tentang bagaimana bentuk pergaulan remaja, yang mungkin juga sedang anda alami sekarang, adalah sebagai berikut :
1.      Pergaulan Persahabatan
Pergaulan ini sifat hubungannya hanya sebatas berteman yang didasari adanya kesamaan di antara mereka, seperti : kesamaan sekolah, agama, hobi, tempat tinggal, pekerjaan, dan latar belakang status sosial ekonomi.
2.      Pergaulan Percintaan
Masa remaja ditandai dengan mulai matangnya (terjadi perubahan fungsional) organ-organ reproduksi dan postur tubuh. Perubahan-perubahan itu dapat menimbulkan hasrat libido pada lawan jenisnya. Pada masa ini, remaja hidupnya makin romantis, senang berhias diri, menyusun atau mengarang puisi-puisi cinta, dan senang membaca novel-novel percintaan. Remaja mulai berminat, atau menaruh perhatian yang lebih dalam untuk bergaul lebih akrab dengan lawan jenisnya.
Keinginan remaja untuk menjalin cinta kasih dengan lawan jenisnya, merupakan fitrah manusiawi yang tidak mungkin dihilangkan atau dihalang-halangi. Persoalannya adalah bagaimana agar dalam menyalurkan fitrah cinta kasihnya itu tidak melanggar norma agama atau adat istiadat.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka bagi Anda sebagai remaja yang mempunyai keinginan untuk menjadi generasi yang memiliki kualitas pribadi yang mantap, cerdas, terampil, dan bermoral, maka dalam pergaulan berteman atau berpacaran itu perlu memperhatikan etika atau norma-norma yang dijunjung tinggi oleh masyarakat, yaitu norma agama. Di antara beberapa unsur etika yang perlu diperhatikan dalam pergaulan dengan teman sebaya itu, adalah :
1)      Pilihlah teman yang berakhlak baik
2)      Bertemanlah dengan orang yang memiliki semangat belajar yang tinggi
3)      Kembangkanlah sikap saling membantu dan memberi saran dalam kelompok Anda
4)      Kembangkanlah sikap saling menghormati dan menghargai di antara teman kelompok
5)      Jauhkanlah sikap solidaritas semu (buta) di antara teman, seperti solidaritas terhadap teman yang melakukan tawuran
6)      Hindarilah pola perilaku yang melawan norma agama (tidak bermoral)
7)      Jadikanlah kelompok Anda itu sebagai wahana untuk belajar bersama, seperti mendiskusikan pelajaran, tugas-tugas, atau pemecahan masalah, baik oleh pribadi masing-masing maupun bersama-sama
8)      Apabila Anda sudah mempunyai kekasih jangan dinodai oleh perilaku amoral, atau melanggar norma agama (seperti melakukan perbuatan yang hanya boleh apabila telah menikah). Alangkah baiknya, apabila pacaran itu dijadikan motivasi untuk lebih bersemangat dalam belajar, saling membantu dalam mengembangkan wawasan keilmuan, bersama-sama aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, atau acara-acara keagamaan.

2 komentar: