Rabu, 15 Mei 2013

memahami dan menerapkan tata krama


MEMAHAMI DAN MENERAPKAN NORMA TATA KARMA DALAM BERGAUL BAIK DI LINGK. RUMAH, SEKOLAH DAN MASYARAKAT
A. Etika Bergaul
Sebagai remaja kita perlu teman, karena itu perlu memperluas pergaulan. Supaya kita dapat bergaul dengan baik, kita harus memahami ilmunya terlebih dahlu yaitu "etiket bergaul". Yang dimaksud etiket bergaul adalah sopan santun atau tata karma dalam bergaul yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku, baik norma agama, norma kesopanan, norma hukum dan lain-lain.
Pada dasarnya manusia dituntut untuk saling berhubungan, saling mengenal dan saling membantu, namun dalam bergaul ada nilai-nilai yang harus dipedomani. Nilai-nilai tersebut harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, agar tingkah laku kita dapat diterima dan disenangi oleh siapa saja yang bergaul dengan kita. Kita harus ingat bahwa tata karma dan tingkah laku kita sehari-hari merupakan cermin pribadi diri kita sendiri.
Dalam bergaul juga sebaiknya pandai menempatkan diri , seperti pribahasa mengatakan "dimana kaki berpijak di situ langit dijunjung". Dalam pergaulan, kita harus dapat membedakan bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua, sebaya, dan yang lebih muda. Orang yang lebih tua atau yang dituakan harus kita hormati, yang sebaya harus hargai dan yang lebih muda harus kita sayangi.
Di bawah ini beberapa contoh bersopan santun dalam pergaulan :
1.      Sopan santun dalam berbicara
a.       Berbicara seperlunya dan jelas agar tidak membosankan
b.      Berbicara singkat dan ramah
c.       Hendaknya menghargai pendapat orang lain, meskipun bertentangan dengan kita, agar tidak merusak hubungan
d.      Jangan sekali-kali mengatakan "jahat", "bodoh", sebab umumnya orang tidak mau dicela
e.       Berbicara tidak sambil makan
f.       Hendaknya berbicara secara jujur, terus terang
g.      Berbicara tidak menyinggung perasaan
h.      Hendaknya berbicara memperhatikan waktu dan menyesuaikan dengan keadaan
2.      Sopan santun dalam menegur atau memberi hormat
a.       Bertegur sopa memberi hormat, hendaknya yang lebih muda menegur terlebih dahulu kepada yang lebih tua
b.      Saat berbicara dengan yang lebih tua, jangan menunjukkan sikap sombong, misalnya tangan dipinggang atau di saku
3.      Sopan santun dalam menelpon
a.       Menyebutkan salam dan identitas diri Menggunakan bahasa yang sopan saat menelpon, tidak kasar, dan tidak sombong
b.      Jangan berbicara terlalu lama apalagi hal yang dibicarakan tidak penting.
c.       Jangan lupa mengucapkan terima kasih, atau "ada yang dapat saya bantu ?" atau "pesan anda akan saya sampaikan kepada.………………."
4.      Sopan santun dalam surat menyurat
a.       Menggunakan bahasa dan tulisan yang baik dan jelas
b.      Berikan surat kepada orang yang lebih tua, sebaiknya jangan menggunakan kartu pos
c.       Jangn mengisi surat dengan pensil
d.      Kertas surat dan sampul hendaknya yang baik jangan mengunakan sobekan kertas dari buku tulis.
e.       Isi surat jangan menceritakan diri sendiri saja, melainkan terlebih dahulu menanyakan orang yang dikirim surat.
f.       Surat yang kita terima hendaknya lekas kita jawab atau dibalas
g.      Jangan sekali-kali membuka surat atau membacara surat yang dialamatkan untuk orang lain kecuali seizing dari orang yang bersangkutan
5.      Sopan santun dalam berkenalan
a.       Jika ingin berkenalan kepada seorang sebaiknya tersenyum terlebih dahulu
b.      Waktu berjabatan menggunakan ujung tangan saja. Berjabat tangan yang baik dan sopan yaitu erat bersemangat tetapi ringkas
6.      Sopan santun dalam berpakaian
a.       Berpakaian yang sopan, pantas, rapi, bersih dan enak dipandang tidak perlu yang mahal
b.      Warna pakaian yang kita pilih hendaknnya sesuai dengan warna kulit
c.       Hendaknya jangan berpakaian yang terlalu sempit atau longgar
7.      Sopan santun dalam bertamu
a.       Sebaiknya jangan datang bertemu pada waktu orang sedang sibuk, sedang makan, sedang istirahat/ tidur
b.      Jika kita bertemu, jangan terlalu lama, sebaiknya membatasi diri
8.      Sopan santun dalam menerima tamu
a.       Waktu menerima tamu, hendaknya bersikap ramah, dan menunjukkan wajah berseri-seri meskipun kita dalam keadaan susah
b.      Kita berusaha agar tamu itu merasa senang dan kerasan, jangan sampai pembicaraan kita menyinggung perasaannya.
9.      Sopan santun dalam memelihara kebersihan badan (fisik) dan mental
a.       Orang lelaki sebaiknya tidak membiarkan rambut, kumis, dan janggut panjang sehingga menjijikan orang lain.
b.      Jangan memelihara kuku panjang, membiarkan gigi berwarna kining dan kotor karena tidak pernah digosok
c.       Sebulan sekali hendaknya orang lelaki berpangkas rambut, mencukur rambut dan cambang
d.      Gigi hendaknya digosok dengan sikat gigi, sekurang-kurangnya dua kali sehari
e.       Rambut dicuci sekurang-kurangnya dua hari sekali
f.       Sebaiknya kita mandi dua kali sehari-hari pagi dan sore.
g.      Jika kita mempunyai badan berpanu dan berkeringat bau busuk segera diobati
h.      Mengganti pakaian dalam pagi dan sore, atau sekurang-kurangnya satu kali sehari
i.        Tidak suka berprasangka buruk dan tidak jahil
j.        Tidak suka menceritakan kekurangan orang lain atau menjelek-jelekkan orang lain.

B. Hal-hal yang sering kita lupakan karena dianggap sepele

Kadang kala kita sering menyepelekan sesuatu. Tidak susah dikerjakan, tetapi akibatnya bisa fatal kala sering ditinggalkan. Padahal kalau kita mau mengerjakannya, hal ini bisa menjadi pelumas, untuk sukses-sukses berikutnya, hal-hal tersebut adalah :
1.      Bilang terima kasih
Hanya satu kata, tetapi membuat teman simpati dengan kita. Misalnya setelah kita bertanya, mencari informasi tentang sesuatu kita bilang terima kasih atau bilang thanks saat teman kita menolong …..
2.      Mengembalikan barang ke tempatnya semula
Hal ini sebenarnya sangat mudah. Kalau kita mengambil sesuatu dari laci, setelah menggunakannya kita kembalikan ketempat semua.
3.      Meminta maaf
Ini kalau kita membuat kesalahan, walau tidak terlalu besar dengan meminta maaf, maka orang lain akan mudah menerima kita kembali seperti sebelumnya dan kesalahan kita akan dihapus.
4.      Memberi kabar
Ketika kita sudah janjikan dengan orang lain atau teman, tetapi ada masalah sedikit sehingga tidak bisa dapat tepat waktu.
5.      Mencatat yang lengkap
Ini sering terjadi ketika mencatat nomor telepon teman kita. Saking asyiknya ngobrol dan berkenalan, kita menyangka cukuplah menulis nomornya saja. Begitu kita perlu, kita jadi bingung sendiri.
6.      6. Meminta izin
Hanya ingin meminjam penghapus, gunting, atau apapun yang kita perlukan, walau itu bukan barang mewah, kalau kita mau minta izin dulu dengan yang punya, maka dengan mudah kita akan diperilahkan menggunakannya dan suatu saat nanti kita juga akan memudahkan dalam urusan pinjam-meminjam.
Oleh sebab itu, setiap tingkah laku kita Anda bawakan/lakukan hedaknya selalu diperhatikan / dipikirkan terlebih dahulu, agar oleh masyarakat, sekolah, teman sekitar bisa menerimanya.
Misalnya :
a.       Berbicara
-          Berbicara sopan santun yang baik adalah seperlunya saja (pokoknya saja). Misalnya : Jangan membicarakan kejelekan orang lain atau keluarga di depan orang banya, apabila di depan orang yang baru dikenal.
-          Memotong pembicaraan orang lain
-          Jangan bicara sendiri atau semuanya disaat ada orang lain yang sedang bicara dalam rapat, khutbah, atau guru yang sedang menerangkan di kels, sebab akan menganggu orang lain, dan sebagainya.
b.       Meludah
-           Meludah di sembarang tempat, selain tidak sopan juga tidak sedap dipandang mata, penyebabnya kuman penyakit, dan lain-lain.
-          Meludah juga bisa diartikan seolah-olah menghina orang yang sedang ada didekatnya.
-          Mudah dan berbunyi akan menimbulkan jijik orang lain, dan lain-lain
c.       Menguap
-          Menguap di depan orang banyak bukan saja tidak sopan tetapi juga menunjukkan sifat pemalas, sekali bisa diatasi dengan menutup telapak tangan atau menunduk sebentar agar tidak tampak, bila tampak, bila tampak orang lain harus minta maaf.
-          Kalau kentut tidak berbunyi dan tidak berbau tidak masalah, tetapi jika berbunyi dan berbau akan tidak baik, minta ijin keluar sebentar untuk mencari tempat yang tepat.
-          Jangan tertawa dibuat-buat, seperti membuka mulut lebar-lebar dan bersuara sangat keras, karena tertawa demikian seolah-olah mengejek atau menghina.
-          Tertawa yang wajar (tidak dibuat-buat) akan menunjukkan atau ungkapan hati yang senang atau bahagia.

16 komentar: